Detail Cantuman
Advanced SearchText
Ataraxia bahagia menurut stoikisme
Setiap manusia mencari kebahagiaan, hidup yang tenang. Ataraxia, tiadanya gangguan, adalah ideal kehidupan Stoikisme. Aliran filsafat di era Kekaisaran Romawi ini bukanlah kumpulan ide untuk bergaya. Filsafat bukanlah sekadar seni retorika. Bagi Epiktetos dan Marcus Aurelius, filsafat adalah praktik dan latihan (askesis), sebuah seni menjalani kehidupan. Di zaman di mana kita terus-menerus diganggu oleh media sosial, mudah termakan hoaks yang menimbulkan emosi jiwa, Stoikisme menawarkan terapi untuk jiwa. Filsafat Stoik berjanji menyembuhkan kita dari berbagai emosi negatif (rasa iri, marah, pahit, takut). Kuncinya adalah membedakan dalam segala hal apa yang tergantung pada kita dan apa yang tidak tergantung pada kita. Dengan pemilahan tegas seperti itu, dan lewat metode latihan meluruskan cara berpikir, kaum Stoik menggapai ataraxia (absence of troubles).
Ketersediaan
221101008 | 180 Wib a | Perpustakaan STFT | Tersedia |
221101009 | 180 Wib a | Perpustakaan STFT | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
180 Wib a
|
Penerbit | pt kanisius : Yogyakarta., 2019 |
Deskripsi Fisik |
208 hlm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-21-5769-7
|
Klasifikasi |
180 Wib a
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
5
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain