Di zaman sekarang persoalan kemanusiaan semakin banyak dan semakin kompleks. Ironisnya, ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada hakikatnya bertujuan untuk memberi solusi atas masalah hidup manusia, ternyata turut memberi andil bagi munculnya persoalan-persoalan humanisme. Demikian halnya ekses perkembangan ekonomi dan politik menambah deretan masalah kemanusiaan itu. Pola pikir konsumeris dan hedonistik yang menjadi buah negatif dari iklan-iklan, konsep sukses yang selalu diletakkan pada kekayaan yang melimpah serta individualisme yang berlebihan membentuk perilaku asosial, bahkan immoral dalam kegiatan sosial, politik, dan ekonomi.

Dalam relasi dengan sesamanya, manusia modern meletakkan kepentingan pribadi sebagai titik tumpunya. Para pelaku ekonomi mengabsolutkan keuntungan di atas segala-galanya sehingga menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan itu. Para politisi sibuk memperkaya diri dengan menguras rakyat atau korupsi secara membabi buta, tanpa hati nurani dan olah pikir untuk menyejahterakan rakyat yang seharusnya menjadi tugasnya di masa jabatannya. Dalam bingkai pola pikir seperti itu manusia dengan begitu mudah dijadikan objek. Media sosial buah teknologi komunikasi terbaru juga semakin mengasingkan manusia, karena lebih sering dijadikan sebagai alat menghancurkan orang lain. Kahadirannya pun telah membuat hubungan antarmanusia lebih bersifat impersonal dan kosmetik belaka. Apa yang pernah diungkapkan oleh Thomas Hobbes, yakni homo homini lupus, artinya manusia telah menjadi serigala bagi manusia yang lain, semakin menyata dalam hidup manusia modern.
__
"Manusia adalah makhluk multidimensional. Namun ia juga terus menjadi persoalan. Mengapa demikian? Karena manusia adalah makhluk dinamis, paradoksal, dan misterius. Sifat dinamis membuat manusia terus menerus mengalami perkembanyahl dari waktu ke waktu, sifat paradoksalnya membuat manusia tidak akan habis ntuk didalami, dan sifat misteriusnya menjadikan manusia tetap merupakan sebuah rahasia yang tidak bisa diungkap secara tuntas.

Buku Filsafat Manusia: Jendela Menyingkap Humanisme ini berisikan topik-topik yang sangat mendasar tentang manusia, seperti makna individualitas dan persoalannya, hubungan tubuh dan roh, makna kebebasan, esensi pengetahuan, budaya dan bahasa, makna sejarah, serta nilai kerja. Berbagai topik ini diulas dengan bahasa yang sangat sederhana dan mudah dipahami oleh mereka yang tidak berlatar belakang filsafat.